Selasa, 03 Maret 2015

Definisi, Bentuk Penyajian dan Elemen-elemen LAPORAN KEUANGAN,

Berbagi Informasi

Laporan Keuangan

Arti Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut PSAK No.1 (revisi 2009) adalah suatu penyajian yerstruktur dari posisi keuangan dan kinerja suatu entitas. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Munawir (2000) mengartikan laporan keuangan sebagai hasil dari psoses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tsb. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu usaha adalah para pemilik perusahaan, manajer yang bersangkutan, para kreditur, bankers, investor dan pemerintah dimana perusahaan tsb berdomisili.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan perusahaan pada sutu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggamabrkan kinerja perusahaan tsb.


Tujuan Laporan Keuangan

APB (Accounting Principle Board) No. 4 mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif. Tujuan-tujuan tsb dapat dirimglas sebagai berikut:
a.Tujuan khusus, laporan keuangan bertujuan untuk menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam laporan keuangan.
b.Tujuan umum, laporan keuangan dibuat dengan tujuan:
  1. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis.
  2. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.
  3. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
  4. Untuk mengungkapkan informasi lainyang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan keuangan.
c. Tujuan kualitatif, laporan keuangan bertujuan:
  1. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada pengguna laporan keuangan dalam keputusan ekonomi mereka.
  2. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tsb harus jelas tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.
  3. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-pengukuran yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
  4. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna bukannya kebeutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna yang spesifik.
  5. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal untuk menghindari adanya kelambatanatau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
  6. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.
  7. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkan seluruh informasi yang secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

Pengguna Laporan Keuangan

Adapun pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan beserta tujuannya sebagaimana dikemukakan oleh Harahap (1999) meliputi:
  1. Pemilik perusahaan, bagi pemilik perusahaan laporan keuangan dimaksudkan untuk: a) Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen, b)Mengetahui hasil dividen yang akan diterima, c) Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya, d) Mengetahui nilai saham dan laba per lembar saham, e) Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa datang, dan f) Sebagai dasar untuk menambah atau mengurangi investasi.
  2. Manajemen perusahaan, laporan keuangan digunakan manajemen untuk: a) alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik, b) mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan, divisi, bagian atau segmen tertentu, c) mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan, divisi, atau bagian, d) untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu atau tidaknya diambil kebijaksanaan baru, dan e) memenuhi ketentuan dalam UU, peraturan, anggaran dasar, pasar modal, dan lembaga keuangan lainnya.
  3. Investor, bagi investor laporan keuangan dimaksudkan untuk: a) menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, b) menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan, c) menilai kemungkinan menarik investasi (divestasi) dari perusahaan, dan d) menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa datang.
  4. Kreditur atau perbankan, bagi kreditur, banker atau supplier laporan keuangan digunakan untuk: a) menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, b) menilai kualitas jaminan kredit/investasi untuk menopang kredit yang akan diberikan, c) melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari perusahaan atau menilai rate of return perusahaan, d) menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit, dan e) menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang sudah disepakati.
  5. Pemerintah atau regulator, bagi pemerintah atau regulator, laporan keuangan dimaksudkan untuk: a) menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar, b) sebagai dasar dalam penetapan kebijakan baru, c) menilai kepatuhan perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain, d) menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan, dan e) bagi lembaga pememrintah lainnya bisa menjadi bahan penyusunan data dan statistik.


Elemen-elemen Dasar Laporan Keuangan

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.3, Elements of Financial Statements of Business Enterprises, mendefinisikan elemen-elemen yang saling berkaitan yang secara langsung berhubungan dengan pengukuran kinerja dan status dari perusahaan antara lain:
  1. Aktiva, adalah kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu.
  2. Kewajiban, adalah kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan yang timbul dari hutang saat ini suatu entitas untuk mengalihkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu.
  3. Ekuitas, adalah kepentingan residual dari aktiva suatu entitas yang tersisa setelah mengurangi dengan kewajibannya. Dalam perusahaan bisnis, .ekuitas ini adalah saham kepemilikan,
  4. Investasi oleh pemilik, adalah peningkatan aktiva bersih dari perusahaan yang diakibatkan dari pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari entitas lain untuk mendapatkan atau meningkatkan kepemilikan (ekuitas) dari perusahaan.
  5. Distribusi kepada pemilik, adalah penurunan aktiva bersih dari perusahaan yang diakibatkan oleh pengalihan aktiva, pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaankepada pemilik. Distribusi kepada pemilik menurunkan kepemilikan (ekuitas) dalam perusahaan.
  6. laba komprehensif, adalah perubahan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan selama periode tertentu yang diakibatkan dari transaksi dan peristiwa serta kejadian-kejadian lain dari sumber non pemilik. Laba komprehensif mencakup semua perubahan yang terjadi pada ekuitas selama satu periode kecuali perubahan yang ditimbulkan oleh investasi pemilik dan distribusi kepada pemilik.
  7. Pendapatan, adalah arus masuk atau peningkatan lain dari suatu aktiva sebuah entitas atau pelunasan kewajiban sebuah entitas (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang menjadi bagian dari operasi-operasi pusat atau utama entitas yang sedang berjalan.
  8. Beban, adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva sebuah entitas atautimbulnya kewajiban kewajiban sebuah entitas (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang menjadi bagian dari operasi-operasi pusat atau utama entitas yang sedang berjalan.
  9. Keuntungan, adalah peningkatan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi entitas yang insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama periode tertentu kecuali yang timbul dari pendapatan atayentitas investasi pemilik.
  10. Kerugian, adalah penuruan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi entitas yang insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama periode tertentu kecuali yang timbul dari beban atau distribusi kepada pemilik.
Definisi-definisi di atas memberikan metode penyaringan pertama yang signifikan dalam menentukan isi dari laporan keuangan, Definisi ini menguraikan karakteristik penting yang harus dipenuhi sebelum peristiwa dan kejadian dapat dianggap sebagai elemen dari laporan keuangan.

Jenis dan Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Dalam prakteknya, secara umum ada lima aporan keuangan yang bisa disusun, yaitu:
  1. Neraca (Balance sheet) adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksud adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan. Neraca memiliki dua bentuk penyajian : a) bentuk rekening (account form) atau skontro, dalam bentuk ini aktiva ditempatkan di sebeblah kiri dan pasiva ditempatkan di sebelah kanan, b) bentuk laporan (report form) atau staffel, dalam bentuk ini aktiva ditempatkan di bagian atas sedangkan pasiva ditempatkan di bawah aktiva secara vertikal.
  2. Laporan laba rugi (Income statement) adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh, laporan laba rugi memiliki dua bentuk penyajian (Fraser dan Ormiston, 2004) yaitu: a) format satu tahap (single step format) mengumpulkan pendapatan-pendapatan dalam satu kelompok kemudian dipotong dengan beban untuk mencapai laba bersih, b) format fase berjenjang (multiple step format) yang menyajikan laba berjenjang (laba kotor, laba usaha, dan laba sebelum pajak) sebelum sampai ke laba bersih untuk periode berjalan.
  3. Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. laporan arus kas terdiri atas arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode tertentu.
  4. laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. kemudian laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di suatu perusahaan.
  5. Catatan atas laporan keuangan, yaitu laporan yang memberikan informasi apabila adalah laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.


DAFTAR PUSTAKA


Harahap, Sofyan Syafri.1999.Teori Akuntansi. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENYUSUTAN ASET BERWUJUD   Pengertian penyusutan menurut PSAK  Nomor 17 adalah alokasi jumlah suatu aset yang dapat disusutkan sepanjan...